Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Bangli K Provinsi Bangli, sepakat menjalin kerja sama pemasaran dan distribusi pangan. Penandatanganan kesepakatan kerjasama (MoU). Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai perwujudan keterpaduan yang sinergi saling membantu dalam distribusi dan pemasaran pangan, sejalan dengan spirit Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. mempercepat distribusi dan pemasaran pangan serta sebagai langkah penyelesaian hambatan dan permasalahan dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pencapaian sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Rombongan kungker yang berjumlah 25 orang itu diterima langsung oleh Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, Asisten II Hj Lale Prayatni, Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB Achris Sarwani serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Lombok Barat, Polres Lombok Barat yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Lombok Barat. Dalam kunker ini kedua daerah selain menjalin kerjasama distribusi dan pemasaran pangan juga akan berdiskusi terkait Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta pemantapan akses stabilitas pangan bagi masyarakat sebagai wujud ketanahan pangan. Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid dalam sambutan penerimaannya menjelaskan, pihaknya sangat apresiatif dan menyambut kehadiran Bupati Bangli bersama rombongan. “Nanti kita akan berdiskusi banyak, meskipun Lombok Barat baru sekali mendapat penghargaan TPID dan Bangli dua kali. Sebenarnya Lombok Barat yang harus belajar ke Bangli,”.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Bangli kepada wartawan menjelaskan, komoditas yang dipasarkan dari Kabupaten Bangli meliputi produk bawang merah dan telur. “Dan untuk kesepakatan ini berlaku selama setahun mulai sejak ditandatangani. Bisa diperpanjang dan bisa diakhiri atas dasar kesepakatan bersama,” pungkas Gianyar. Sementara dari pihak Pemkab Lombok Barat seperti diutarakan Bupati Fauzan Khalid, bahwa komoditi yang dipasarkan dari Lombok Barat berupa jagung, cabai, pisang, pakan ternak, kelapa dan janur (daun kelapa muda, red). Bupati Fauzan juga mengaku sempat mempromosikan salah satu produk lokal ‘Serbat Jahe’. Kata dia, minuman ini terbuat dari jahe, gula merah, kayu manis yang sudah berbentuk bubuk dalam sachet kotak kemasan. “Ini minuman hangat, cocok diminum di daerah Bangli yang berhawa dingin,” kata Fauzan. Dan minuman tersebut sempat dicicipi bupati Gianyar. Dalam MoU tersebut juga tertuang bahwa kesepahaman dimaksud dilakukan secara sinergitas dan secara teknis dilaksanakan oleh OPD yang menangani bidang pertanian, ketahanan pangan dan UKM sesuai tupoksi masing-masing.

Bagikan artikel ini
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on print