MEDAN — Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut fokus pada pemenuhan kebutuhan pasokan komoditi cabe dan bawang guna menghindari lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini dikarenakan kenaikan harga komoditi dapat memicu peningkatan inflasi.

Berdasarkan data Bank Indonesia, angka inflasi Sumut pada triwulan pertama tahun 2016 mencapai 0,88%. Angka ini berada di atas angka nasional pada periode yang sama yaitu 0,61 persen.

“Tingkat inflasi Sumut yang termasuk tinggi pada triwulan pertama patut diwaspadai sehingga kita memerlukan strategi untuk antisipasi pada triwulan berikutnya yang bertepatan juga dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” kata Sekda Provinsi Sumut, Hasban Ritonga, Ahad (10/4).

Hasbang mengatakan, yang perlu diwaspadai adalah masa panen yang sudah lewat. Sebagaimana siklus, dalam tiga bulan ke depan panen komoditi bawang dan cabe sudah terlewat.

Untuk itu, lanjut Hasban, TPID sepakat akan menyurati Menko Perekonomian untuk dapat membantu memenuhi pasokan kebutuhan di Sumut.

“Kita berharap ini menjadi bahan pertimbangan, sehingga nanti pada saat memasuki Ramadhan dan Lebaran, cukup stok dan harga tidak terlalu tinggi,” ujar Hasban.

Selain itu, Hasban mengatakan, upaya lain yang akan dilakukan dalam mengantisipasi kenaikan harga, yakni dengan terus melaksanakan operasi pasar hingga menjelang Idul Fitri. Ia pun mengklaim, saat ini stok komoditas bahan pokok masih cukup. (rol)

Bagikan artikel ini
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on print